IAIN MANADO – Fak. Ushuluddin Adab dan Dakwah hari ini (24/11/16) mengadakan kegiatan keilmuan berupa seminar bersekala nasional dengan tema “Reposisi Ulama Tafsir-Hadits Terhadap Implementasi Pemahaman Al-Qur’an (Menilik Fenomena Polemik Surah Al-Maidah ayat 51). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai follow up atas diskusi online antara Fak. Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Manado dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jepang tentang Tafsir QS. Al-Maidah ayat 51 dengan salah satu narasumbernya adalah Dr. Ahmad Rajafi, MHI.
Dalam sambutannya, Dekan FUAD Ibu Dr. Hj. Salma, MHI., menyampaikan bahwa meskipun dari segi kuantitas jumlah mahasiwa FUAD terbilang paling sedikit, namun semangat keilmuan dan kemajuan itu yang dikedepankan dengan aksi-aksi nyata berupa kuliah tamu yang rutin dijalan setiap tahun dengan pembicara baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk hari ini mendatangkan seorang ahli hadits di Indonesia yakni Prof. Dr. Afifuddin Ahmad, M.Ag., seorang Guru dari UIN Alauddin Makassar sebagai Narasumber dalam kegiatan Seminar Nasional kali ini.
Ditemui terpisah, ketua panitia Dr. Musdalifah Dachrud, M.Si., menerangkan bahwa tereselenggaranya kegiatan ini semata-mata karena kerjasama yang baik seluruh civitas akademika FUAD dengan panitia. Walhasil, target jumlah peserta yang hanya disiapkan untuk seratus orang ternyata membludak hingga lebih dari seratus lima puluh orang peserta. Ini bukti bahwa antusias dosen dan mahasiswa untuk turut serta hadir dalam Seminar Nasional tersebut tinggi dan hasilnya alhamdulillah berjalan dengan baik.
Seminar Nasional yang menggagas kajian sensitif dan sedang hangat diperbincangkan di ranah nasional bahkan internasional ini semata-mata untuk turut andil dalam membangun kampus IAIN Manado menjadi rumah besar kajian multikultural dengan pendekatan Transdisipliner, yang menghadirkan bacaan yang penuh dengan data dan fakta melalui research yang berkesinambungan.
Kegiatan keilmuan seperti ini tidak akan berhenti begitu saja dihari ini, tapi akan terus digalakkan demi terciptanya manusia seutuhnya di muka bumi ini. (ARS)