Iainmanado.official-Rabu (15/09/2022). Forum Dekan Tarbiyah atau lebih akrab disebut dengan FORDETAK tahun 2022 dilaksanakan di Kota Manado atau lebih tepat nya IAIN Manado sebagai tuan rumah dilaksanakan pada 14 sampai dengan 17 September bertempat di Hotel Sintesa Peninsula. Fordetak menurut laporan dari ketua Fordetak Dr. Sururin M.Ag tim kepanitiaan terdiri dari 37 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PTKIN se-Indonesia. Hadir pada Fordetak kali ini unsur Dekan dan Jajaran Wakil Dekan Tarbiyah PTKIN se-Indonesia.
Dr. Ardianto, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Manado yang sekaligus sebagai ketua panitia pelaksana Fordetak menyampaikan ucapan terima kasih baik kepada pihak Kampus, Tim Kepanitiaan IAIN Manado dan seluruh Peserta dari Dekan hingga Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah PTKIN se-Indonesia. “Kegiatan Fordetak yang awal direncanakan Agustus tetapi dengan banyak pertimbangan baru terlaksana pada pertengahan september. Ucapan terima kasih dari berbagai pihak, baik Rektor yang sudah memberikan SK kegiatan, Tim Kepanitiaan yang mengurusi soal teknis dan kehadiran peserta Fordetak yang tentu dengan segala kesibukannya masih bisa meluangkan waktu berkunjung ke Manado lewat momentum kegiatan ini” Ucap Ardianto di sela-sela Sambutan.
Rektor IAIN Manado Delmus P. Salim, Ph.D juga mengucapkan terima kasih dan berbangga IAIN Manado bisa ditunjuk tuan Rumah Fordetak. Artinya dalam dengan kegiatan dilaksanakan di Manado, Dosen-dosen FTIK IAIN Manado bisa ikut terlibat dalam diskusi atau pembahasan seputar isu terkini pendidikan. Hal ini menurut Rektor lebih diuntung dari segi waktu dan pembiayaan jika Fordetak dilaksanakan di luar Manado. Rektor IAIN Manado dalam sambutan banyak menjelaskan dari sisi kronologis atau perjalanan hingga kini menjadi IAIN Manado bahkan menyinggung soal perubahan universitas. “Sangat penting di Sulawesi Utara secara khusus adanya Universitas di PTKIN karena selama ini di Sulut belum ada. Akan banyak keuntungun dari segi sosial jika IAIN bisa berubah menjadi Universitas, tentu perlu adanya dukungan bersama agar IAIN Manado bisa berubah menjadi UIN” Ucap Rektor IAIN Manado.
Hal yang lebih detail baik secara konsep maupun teknis juga disampaikan oleh Dr. Sururin, M.Ag selaku Ketua Fordetak PTKIN. Ketua Fordetak menyampaikan bahwasanya urgensi kegiatan ini secara konsep adalah bagian dari merumuskan langkah-langkah untuk merespon isu-isu pendidikan Islam atau Pendidikan Agama Islam (PAI) di masa mendatang. Pada kegiatan ini menurut Sururin akan melaunching Bunga Rampai tentang Pendidikan Islam yang ditulis para Dekan dan WEB Fordetak sebagai sebuah sarana sharing informasi dan kajian akademis yang bersifat kritis-solutif untuk bisa bersuara pada stakeholder pendidikan.
Pembukaan Fordetak PTKIN dihadiri juga dari Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado dan Asisten Ahli bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. Heri Saptoni yang sekaligus mewakili sambutan dari Walikota Manado. Kegiatan pembukaan juga diselingin dengan tampilan kesenian dari Mahasiswa FTIK IAIN Manado baik itu Qasidah hingga Tarian Kabela khas Sulawesi Utara. Setelah momentun Pembukaan Fordetak dilanjutkan disksusi ilmiah atau sharing yang Narasumber Prof. Sutrisno, M.Ag yang membicarakan tentang Tantangan Revitalisasi Keilmuan dan Peran Sarjana Pendidikan Islam serta Narasumber Kedua Delmus P. Salim, Ph.D membicarakan tentang Penguatan Gerakan Moderasi Beragama dari Manado untuk Indonesia. Kegiatan diskusi ini dipandu atau dimoderatori oleh Dr. Ahmad Rajafi, M.H Wakil Rektor I IAIN Manado dan berlangung hingga pukul 23.00 WITA (Adm/AA)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.