iainmanado.official-Rapat Koordinasi Bidang Pengawasan (Rakorwas) diikuti oleh para peserta dari seluruh Indonesia. Untuk peserta luring akan dihadiri oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama Unit Eselon 1 Pusat, Rektor/Ketua dan Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis, serta Auditor Inspektorat Jenderal dengan jumlah 410 orang, Rakorwas dilaksanakan secara hybrid (Luring dan Daring) yang berlangsung mulai tgl 21-23 November 2022 di Novotel Hotel Mangga Dua, Jakarta.
Perwakilan dari IAIN Manado hadir Rektor, Delmus Puneri Salim, Ph.D., dan Kepala SPI, Dr. Nur Fitry Latief, SE., MSA., Ak., CA.
Untuk peserta Daring dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Kota/Kab se-Indonesia, Kepala Madrasah (MIN, MTsN, MAN), dan Kepala KUA dengan jumlah 10.413 orang.
Gelaran Rakorwas dibuka secara langsung oleh Menag Gus Men, Yaqut Cholil Qoumas. Beliau menyampaikan “Saya harap ke depan, kita bukan menjadi bagian dari masalah yang ada di Kementerian Agama, tetapi harus menjadi bagian dari solusi atas setiap permasalahan yang ada di Kementerian Agama,” tegas Gus Men.
“Saya merasa bahwa ketidakoptimalan kita dalam menjawab keluhan di masyarakat itu karena kita masih bekerja dengan cara konvensional dan belum terbiasa dengan kerja yang berbasis digital. Padahal eranya sekarang sudah terdigitalisasi semua. Orang sekarang sudah terbiasa dengan cara-cara digital,” jelas Gus Men.
“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya ingatkan bapak-ibu sekalian, untuk kooperarif dalam menyiapkan layanan digital ini, Insya Allah tanggal 25 November bisa dilaunching. Artinya butuh waktu 2 tahun proses mendigitalisasi layanan di Kementerian Agama,” kata Gus Men.
“Saya minta Pak Irjen untuk mengubah orientasi Inspektorat, dari penindakan ke pendampingan dan pengawasan. Jadi, mulai dari perencanaan proses hingga pelaksanaan kegiatan, didampingi. Jangan di akhir kegiatan dicari-cari kesalahannya. Saya tidak mau ini terjadi lagi,” pesan Gus Men.
“Jika sudah didampingi, masih ada saja Satker yang seenaknya, diingatkan dan lakukan evaluasi. Kalau masih kepala batu, carikan tempat yang ringan tanggungjawabnya,” kata Gus Men.
“Selaras dengan harapan Bapak Menteri Agama, dibutuhkan transformasi pengawasan dalam bisnis proses Inspektorat Jenderal. Keberadaan Inspektorat Jenderal harus mampu mengawal setiap program dan kegiatan pada setiap satker pusat dan daerah. Inspektorat Jenderal harus memberi manfaat, bukan menjadi beban bagi organisasi. Oleh karena itu diharapkan Inspektorat Jenderal menjadi organisasi yang adaftif dan agile,” kata Faisal.
“Untuk merumuskan kerangka pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders, maka dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan ini untuk mendapatkan masukan dan kesepakatan terhadap beberapa permasalahan yang dihadapi pada setiap satker,” sambung Fasial Ali Hasyim.
“Sebagai bahan masukan dan pengayaan materi bagi para peserta, Rakorwas ini mengundang beberapa narasumber seperti dari Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK RI, Auditor Utama Keuangan Negara, Deputi Bidang PIP, Bidang Polhukam PMK, BPKP RI, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama,” kata Faisal Ali Hasyim.