Membahas Inovasi Pembangunan: Dr. Yusno Abdullah Otta dan Diskusi Menarik di Seminar AICIS”

iainmanado.official- Dr. Yusno Abdullah Otta, M.Ag, Direktur Pascasarjana IAIN Manado, menjadi salah satu pembahas dalam acara Parallels Session AICIS dengan tema “Innovations for Sustainable Development: Digital and Religious Perspectives” di room 11 gedung FITK Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, yang dipimpin oleh Chair Maskur Rosyid, SH.I., MA.Hk. Discussant: 1. Prof. Dr.Phil. Asfa Widiyanto, M.Ag., M.A.…

By.

min read

iainmanado.official- Dr. Yusno Abdullah Otta, M.Ag, Direktur Pascasarjana IAIN Manado, menjadi salah satu pembahas dalam acara Parallels Session AICIS dengan tema “Innovations for Sustainable Development: Digital and Religious Perspectives” di room 11 gedung FITK Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, yang dipimpin oleh Chair Maskur Rosyid, SH.I., MA.Hk.

Discussant:

1. Prof. Dr.Phil. Asfa Widiyanto, M.Ag., M.A. (Direktur Pascasarjana UIN Salatiga)

2. Dr. Yusno Abdullah Otta, M.Ag.(Direktur Pascasarjana IAIN Manado)

Presenter dari berbagai perguruan tinggi turut serta dalam diskusi ini, termasuk Nurhakki dari IAIN Parepare dengan tema paper Digital Rural Inclusion: Bridging Solutions for Information and Services Administration Marginalization Farhan dari Universitas Nurul Jadid dengan tema paper Minoritas Eksistensi Pendakwah Perempuan Peranakan Tionghoa di Indonesia Khoirul Adib dari UIN Walisongo Semarang dengan tema paper BagiAja Platform: Leveraging Food Waste and Usable Goods towards a Sustainable Economic System (Zero Waste) dan Muhammad Husni dari Pascasarjana IAI Al Qolam Malang dengan tema paper EQUIL: Review of Sharia And Culture in Malang.

Dr. Yusno Abdullah Otta memberikan masukan konstruktif untuk setiap makalah yang dipresentasikan. Di antaranya:

Makalah Pertama: Konteks kesyariahan harus langsung terhubung dengan muamalah atau jelas arah tujuannya. Disarankan memasukkan ayat agar terlihat aspek keislamannya.

Makalah Kedua: Memberikan masukan bahwa persepsi tentang sampah bersifat relatif. Disarankan menggunakan bahasa akademis yang baik untuk menonjolkan aspek keilmuan, bahkan bagi pemula.

Makalah Ketiga: Menekankan pentingnya menghadirkan negara dan mengelaborasi kehadiran agama serta tokoh agama seperti MUI. Disarankan untuk membangun komunikasi yang baik antara elit dan masyarakat serta memperkuat komunikasi yang komunikatif.

Diskusi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam merumuskan inovasi untuk pembangunan berkelanjutan dengan perspektif digital dan keagamaan. (Adm/AF)

Tinggalkan Balasan