iainmanado.official- Institut Dialog Antar Iman di Indonesia (Interfidei) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sulawesi Utara menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (ToT) yang bertujuan untuk memperkuat semangat moderasi beragama di kalangan pendidik. Kegiatan ini digelar di Wisma Lorenzo Lotta Pineleng pada 03 September 2024 yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai institusi pendidikan dan agama.
Dosen IAIn Manado, Sulaiman Mappiase, Ph.D, yang hadir sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan Sulawesi Utara sekaligus bertindak sebagai moderator dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa peran guru sangat penting dalam membangun kesadaran dan pemahaman tentang keberagaman di kalangan generasi muda. “Guru-guru adalah ujung tombak dalam menyebarkan semangat moderasi beragama. Kegiatan ini sudah ketiga kalinya diselenggarakan, dan saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik,” ujar Sulaiman dalam sambutannya.
Elga Sarapung, perwakilan dari Interfidei, juga memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin. “Kami sangat menghargai upaya para kepala sekolah dan alumni yang secara bersama-sama membangun semangat moderasi beragama. Interfidei telah merangkul pimpinan dari berbagai agama, anak-anak muda, dan guru-guru tingkat SLTA untuk menyebarkan pemahaman mengenai keberagaman dan perbedaan,” kata Elga.
Dalam kegiatan ToT ini, para peserta akan mendapatkan materi yang membahas tantangan dan ancaman dalam memaknai perbedaan, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya menghargai keragaman di masyarakat.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dinas Pendidikan Sulawesi Utara, Interfidei, STF Seminari Pineleng, IAIN Manado, dan IAKN Manado. Wakil Rektor I IAIN Manado, Dr. Edi Gunawan, M.H.I, turut hadir dan menandatangani MoU tersebut sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memajukan pendidikan yang inklusif dan menghargai perbedaan.
Dr. Edi menyatakan, “IAIN Manado berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya membangun kesadaran akan pentingnya moderasi beragama. Kerjasama ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat pendidikan yang inklusif dan menghargai perbedaan di lingkungan kampus dan masyarakat luas,” jelasnya
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kerjasama antar lembaga pendidikan dan agama dalam rangka membangun masyarakat yang toleran dan harmonis. (Adm/AF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.