Prodi Sosiologi Agama IAIN Manado dan Mafindo Gelar Diskusi Publik Terkait Hatespeech Menjelang Pilkada di Sulut

iainmanado.official- Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Manado bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Manado sukses gelar Diskusi Publik bertajuk “Globalisasi dan Virtual Community: Hatespeech di Kalangan Pemilih Pemilu Menjelang Pilkada di Sulawesi Utara”. Acara tersebut berlangsung di Gedung Teater Fakultas Syariah pada 11 September 2024, dengan menghadirkan…

By.

min read

iainmanado.official- Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Manado bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Manado sukses gelar Diskusi Publik bertajuk “Globalisasi dan Virtual Community: Hatespeech di Kalangan Pemilih Pemilu Menjelang Pilkada di Sulawesi Utara”. Acara tersebut berlangsung di Gedung Teater Fakultas Syariah pada 11 September 2024, dengan menghadirkan narasumber dan fasilitator dari berbagai lembaga kredibel.

Acara ini dipandu oleh moderator Nur Evira Anggraini, M.Si, yang juga menjabat sebagai Kaprodi Sosiologi Agama IAIN Manado. Beliau berperan aktif dalam menjaga alur diskusi dan memastikan setiap sesi berjalan lancar serta interaktif.

Diskusi menghadirkan Prof. Dr. Pawenari, M.A., seorang Guru Besar Antropologi dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Prof. Pawenari menjelaskan perkembangan ilmu Antropologi masa kini, yang tidak lagi hanya fokus pada kebudayaan manusia tradisional, tetapi juga mencakup bagaimana masyarakat modern memanfaatkan teknologi digital. Ia menyoroti penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis data sosial dan beliau menyampaikan, “AI dapat digunakan secara bijak oleh para mahasiswa namun tetap harus budayakan belajar dan literasi,” ujar Prof. Pawenari.

Selain itu, Zulkifli Densi, S.Pd., M.H dari Bawaslu Sulawesi Utara, dan Muh. Kamil Jafar N., M.Si dari ICMI Sulut, serta Dr. Taufani, M.A dari Mafindo Manado turut menjadi fasilitator dalam acara ini.

Acara dibuka oleh Dekan FUAD, Dr. Sahari, S.Ag., M.Pd.I, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya mengedukasi pemilih terkait bahaya ujaran kebencian di tengah-tengah masyarakat, khususnya menjelang Pilkada.

Dalam pemaparannya, Zulkifli Densi, S.Pd., M.H, yang juga merupakan anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi, menekankan peran strategis pemilih pemula dalam menciptakan pemilu yang sehat. “Pemilih pemula harus cerdas, jangan sampai terjebak dalam golput atau menyebarkan berita hoax,” ujarnya.

Sementara itu, Muh. Kamil Jafar N., M.Si memberikan solusi praktis untuk menangkal hoax melalui penggunaan aplikasi Turnbackhoax.id. “Aplikasi ini bisa digunakan untuk memverifikasi kebenaran informasi yang diterima. Selain itu, ada juga platform Kalimasadah yang bisa digunakan,” jelasnya.

Diskusi publik ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan para narasumber, yang semakin memperkaya wawasan mengenai pentingnya menghindari penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian di ruang digital, terutama menjelang Pilkada di Sulawesi Utara.

Acara ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pemilih pemula, tentang bahaya ujaran kebencian dan pentingnya berpartisipasi aktif dalam menyaring informasi di era digital. (Adm/AF)

Tinggalkan Balasan