iainmanado.official-Pengelola Kartu Indonesia Pintar (KIP) IAIN Manado kembali bergerak langsung ke lapangan untuk melakukan verifikasi calon penerima beasiswa KIP tahun 2024. Ini adalah kali ketiga pengelola KIP turun ke lapangan setelah sebelumnya melakukan verifikasi di daerah Manado. Langkah ini diambil untuk memastikan bantuan pendidikan tepat sasaran dan diberikan kepada mereka yang benar-benar berhak menerima. Verifikasi ini dilaksanakan dari 11 hingga 13 Oktober 2024 dengan pembagian tim ke berbagai wilayah di Sulawesi Utara.
Empat tim pengelola KIP diberangkatkan ke sejumlah daerah. Tim yang bertugas di Minahasa Utara dipimpin oleh Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), sekaligus Sekretaris Pengelola KIP 2024, Dr. Mardan Umar, M.Pd. Sementara itu, tim yang melakukan verifikasi di Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dipimpin oleh Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, bersama Wakil Rektor I, Dr. Edi Gunawan, M.H.I. Wakil Rektor III, Dr. Mastang Ambo Baba, M.Ag, memimpin tim ke Minahasa, Minahasa Tenggara, dan Bolaang Mongondow Timur (Boltim), sedangkan tim yang menuju Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow (Bolmong), dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dipimpin oleh Wakil Rektor II, Dr. Salma, M.H.I.
Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. “Ini menunjukkan keseriusan kami dalam memastikan calon penerima beasiswa KIP benar-benar tepat sasaran. Kami ingin beasiswa ini benar-benar sampai kepada yang berhak menerima.”
Selama verifikasi lapangan, para pengelola menemukan berbagai hikmah dari perjalanan ini. Salah satunya adalah kesadaran bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan uluran tangan untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka. Selain itu, tim menemukan beberapa ketidaksesuaian antara berkas yang diunggah oleh calon penerima dengan kondisi nyata di lapangan. Salah satu contohnya adalah kasus di mana calon penerima mengunggah foto rumah tetangga sebagai bagian dari dokumen mereka.
Selain temuan data yang tidak sesuai, perjalanan tim ke berbagai daerah juga penuh dengan tantangan. Salah satu tim bahkan hampir tersesat dan sempat dikira sebagai dinas perhubungan selain itu tim juga melewati rute yang sulit dan jarang dilalui.
Tantangan lain yang dihadapi adalah menyangkut masalah akhlak dan kejujuran para calon penerima beasiswa. Ditemukan beberapa kasus ketidakjujuran di lapangan, seperti dokumen yang tidak sesuai dengan kondisi nyata. Kejujuran menjadi faktor penting yang sangat dipertimbangkan oleh pengelola dalam menentukan kelayakan penerima beasiswa. Dengan adanya temuan ini, pengelola KIP akan lebih cermat dalam memverifikasi data untuk memastikan bahwa beasiswa diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Dengan semangat yang tak surut, pengelola KIP berharap kegiatan ini dapat terus memperkuat komitmen dalam menyalurkan bantuan pendidikan secara tepat sasaran serta meningkatkan kualitas pengelolaan KIP di IAIN Manado. (Adm/AF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.