iainmanado.official-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado bekerja sama dengan Gusdurian Manado menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Eco-Harmoni dalam Semangat Deklarasi Istiqlal: Pengalaman dan Aksi Umat Beragama di Sulawesi Utara” pada Senin, 9 Desember 2024, bertempat di Aula Rektorat IAIN Manado.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten yang mewakili beragam agama dan kepercayaan, termasuk:
- H. Rikson N Hanasati, S.Ag., M.Pd.I (Ketua Tanfidziyah NU Manado)
- Wenshi Sofyan Jimmy Yosadi, SH (Dewan Pakar MATAKIN Indonesia)
- Ir. Deeby R.S. Momongan, M.Min (Aktivis Lingkungan)
- Pastor Evaristus Angwarmase MSC, S.S., Lic.Th (Dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng)
- dr. Herdy Munayang, M.A (Ketua Vihara “Arama Kebun Kesadaran Kolongan)
- Iswan Sual (Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia)
- Dr. I Dewa Ketut Gianyar, M.Pd (Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia)
- Paul Tirajoh (Aliran Kepercayaan Laroma)
Acara ini dimoderatori oleh Ali Amin, Ph.D, yang memandu jalannya diskusi dengan penuh keterampilan dan memastikan topik-topik penting dibahas secara mendalam.
Keynote Speech oleh Rektor IAIN Manado
Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, memberikan pidato kunci sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya upaya bersama lintas agama dan kepercayaan dalam menjaga harmoni sosial dan kelestarian lingkungan.
“Seminar ini merupakan langkah nyata untuk membangun dialog lintas agama mengenai dehumanisme dan kecintaan terhadap alam. Deklarasi Istiqlal yang dicanangkan pada September 2024 menjadi pijakan bagi kita untuk bersama-sama mengatasi isu kekerasan dan eksploitasi lingkungan. Sebagai Community Service University, IAIN Manado menegaskan komitmen untuk menjadikan sikap sosial tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga lingkungan,” ujar Rektor.
Rektor juga mengapresiasi kolaborasi dengan berbagai tokoh agama dan kelompok kepercayaan, termasuk Gusdurian yang dikenal sebagai simbol toleransi dan harmoni.
Aksi Bersama untuk Lingkungan
Seminar ini bertujuan untuk menyusun aksi nyata dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam, melibatkan tokoh agama dan komunitas kepercayaan untuk menciptakan dampak positif bagi alam semesta. Moderator Ali Amin, Ph.D, memandu para narasumber untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan pendekatan kolaboratif.
Diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara narasumber dan peserta, memberikan kesempatan bagi peserta untuk menggali lebih dalam mengenai aksi nyata yang dapat dilakukan dalam menghadapi tantangan lingkungan global.
Pada akhir kegiatan, acara ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Pernyataan Bersama Perwakilan Agama-agama dan Kepercayaan di Sulawesi Utara sebagai persiapan menyambut Bali Interfaith-Movement 2024. Deklarasi ini menjadi simbol Gerakan Bersama Menghadapi Krisis Lingkungan Global, sekaligus komitmen untuk memperkuat harmoni antaragama dan kepedulian terhadap alam. (Adm/AF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.