iainmanado.official-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado menggelar kuliah tamu bertajuk “Membangun Kerukunan di Era Digital” pada Kamis (12/6) bertempat di Aula Rektorat. Hadir sebagai narasumber utama, M. Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., selaku Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Ali Amin, Ketua Moderasi Beragama IAIN Manado, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, mulai dari para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Lembaga, hingga para Kepala Unit di lingkungan IAIN Manado.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Manado yang diwakili oleh Wakil Rektor I IAIN Manado, Prof. Dr. Edi Gunawan, M.H.I., menegaskan komitmen kampus dalam membangun kehidupan akademik yang inklusif dan toleran.
“Kami memiliki jargon sebagai Kampus Multikultural. IAIN Manado sering menjadi tempat diskusi antar agama, dan kami sangat terbuka untuk mahasiswa non-muslim yang ingin menempuh pendidikan di sini. Bahkan, kami juga memiliki ASN non-muslim yang bekerja di kampus ini,” ungkapnya.

Dalam pemaparannya, M. Adib Abdushomad menekankan pentingnya merawat kerukunan di tengah kemajuan teknologi digital. Ia menggarisbawahi bahwa generasi muda saat ini hidup dalam intensitas digital yang sangat tinggi.
“Rata-rata waktu akses internet generasi muda mencapai 7 jam 42 menit per hari, dengan dominasi media sosial sekitar 3 jam 18 menit per hari. Gen Z menjadi yang paling aktif, menghabiskan waktu 6 hingga 7 jam per hari di gadget mereka,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan. Ruang digital harus dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan damai, toleransi, dan saling menghargai antar umat beragama. Ia juga menekankan pentingnya peran institusi pendidikan tinggi, termasuk IAIN Manado, dalam mendampingi generasi muda agar menjadi agen kerukunan di era digital.
Kuliah tamu ini diharapkan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan IAIN Manado dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dan membentuk generasi yang cakap digital sekaligus toleran secara sosial-keagamaan. (Adm/AF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.