iainmanado.official-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung akselerasi transformasi PTKIN menuju perguruan tinggi Islam yang internasional dan berkualitas. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., saat membuka Rapat Koordinasi dan Sidang Kelulusan Nasional UM‑PTKIN 2025 di Hotel Haris Vertu Harmoni, Jakarta.
Sekjen memaparkan bahwa PTKIN harus bergerak cepat dalam proses globalisasi, memperkuat mutu akademik, dan tampil sebagai agen perubahan yang mampu berbicara di level global. “PTKIN perlu bertransformasi menjadi pusat studi Islam yang tidak hanya relevan di tingkat nasional, melainkan juga berperan di Asia Tenggara dan dunia internasional,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa dalam berbagai rekrutmen kerja, terdapat sejumlah alumni PTKIN yang gagal pada tahapan wawancara dan asesmen psikologi, yang menurutnya menjadi indikator perlunya pembinaan soft skill dan kesiapan psikologi yang lebih baik.
Menanggapi hal tersebut, Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I., menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti masukan Sekjen tersebut dengan serius melalui penguatan program Career Development Center (CDC). Dalam waktu dekat, CDC IAIN Manado akan menyelenggarakan pelatihan keterampilan kerja, wawancara dan tes psikologi, yang akan difasilitasi langsung oleh Laboratorium Psikologi IAIN Manado.
“Ini menjadi perhatian penting bagi kami. Melalui CDC dan laboratorium yang kami miliki, kami ingin memastikan para calon alumni tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga matang secara psikologis dan kompeten dalam menghadapi dunia kerja,” tegas Rektor.
Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I., yang hadir dalam forum tersebut, menyatakan kesiapan institusinya untuk mengimplementasikan arahan strategis tersebut selaras dengan visi kampus: “Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang Bermutu Berbasis Masyarakat Multikultural di Asia Tenggara Tahun 2035”
Melalui wawancara via WA dengan awak media humas, Prof. Rajafi menjelaskan beberapa langkah konkret IAIN Manado:
- Kurikulum global berlandaskan nilai multikultural – menyesuaikan materi ajar agar mahasiswa siap menghadapi tantangan global sambil menjaga keragaman budaya.
- Penguatan tata kelola berbasis standar nasional dan internasional – meningkatkan mutu layanan akademik dan administratif melalui inovasi digital.
- Pengembangan kerjasama luas – memperluas jaringan akademik dan penelitian dengan institusi dalam dan luar negeri sesuai misi penguatan mobilitas global akademisi IAIN Manado.
“Kami ingin menjadikan lulusan IAIN Manado sebagai sarjana yang memiliki wawasan multikultural, menjunjung tinggi perdamaian, dan siap bersaing di tingkat regional maupun internasional,” terang Prof. Rajafi.
Salah satu capaian penting yang memperkuat komitmen mutu tersebut adalah diraihnya sertifikat ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018, sebuah standar internasional sistem manajemen pendidikan, yang menjadi bukti bahwa IAIN Manado serius dalam menjaga tata kelola pendidikan yang profesional, terukur, dan bertaraf global.
Transformasi ini sejalan misi IAIN Manado yang meliputi: menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengabdian bermutu berbasis multikultural meningkatkan tata kelola lembaga; melestarikan nilai lokal dan moderasi beragama; memperkuat kerjasama; dan menghasilkan lulusan yang berwawasan global.
Forum nasional UM‑PTKIN 2025 menjadi momentum penting untuk mengokohkan peran PTKIN sebagai pusat transformasi pendidikan Islam yang bermutu, inklusif, dan kompetitif dalam menghadapi era globalisasi. (Adm/AF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.