iainmanado.official-Rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Manado kembali menghadirkan narasumber strategis. Materi kali ini disampaikan oleh Kasatgaswil Densus 88 Sulawesi Utara AT POLRI, AKBP I Nyoman Sarjana, S.I.K., M.A.P, dengan tema “Sosialisasi Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme di Sulawesi Utara”. Sesi ini dipandu oleh moderator Dr. Frangky Suleman, M.H.I.
Dalam paparannya, AKBP I Nyoman menekankan pentingnya memperkuat persatuan bangsa. “Jangan mencari perbedaan, namun mari bersatu di tengah perbedaan,” ujarnya sambil menyinggung isu keinginan sebagian pihak menjadikan Indonesia sebagai negara Khilafah. Ia menegaskan bahwa pencegahan terhadap paham radikal sejalan dengan Asta Cita poin 1 tentang Penguatan Ideologi Pancasila, Demokrasi, dan HAM, serta poin 8 tentang Harmoni Lingkungan, Budaya, dan Toleransi Beragama.
Lebih lanjut, ia menjelaskan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui landasan UU No. 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Menurutnya, radikalisme dapat muncul dalam semua agama. “Radikalisme keagamaan yang diberantas adalah paham yang mengancam persatuan bangsa,” tegasnya.
AKBP I Nyoman juga mengingatkan bahwa siapa pun bisa terpapar radikalisme, tanpa memandang usia maupun gender. Mulai dari anak-anak, perempuan, hingga generasi muda dapat menjadi sasaran. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis seperti Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisme, dan Deradikalisasi.
Sesi materi diakhiri dengan tanya jawab interaktif antara narasumber dan peserta PBAK, yang berlangsung dinamis dan penuh antusiasme dari mahasiswa baru. (AF)



Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.