iainmanado.official – Dalam rangka mengantisipasi dinamika yang berkembang di kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Forum Rektor PTKN se-Indonesiamenggelar rapat koordinasi secara daring pada Minggu, 19 Oktober 2025, melalui platform Zoom Meeting.
Rapat ini mengangkat agenda utama: “Deteksi Dini dan Antisipasi terhadap Upaya Dema PTKIN se-Indonesia dalam Menggelar Aksi Demonstrasi Memperingati Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Republik Indonesia”yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober 2025.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Forum Rektor PTKIN, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Mataram. Dalam sambutannya, Prof. Masnun menyampaikan pentingnya peran strategis para pimpinan perguruan tinggi dalam merespons isu-isu aktual yang berkembang di lingkungan mahasiswa, khususnya yang berpotensi memunculkan ketegangan sosial dan politik.
“Kita perlu bersikap proaktif dan responsif terhadap dinamika yang berkembang di lingkungan mahasiswa. Aksi yang bersifat ekspresif harus tetap berada dalam koridor hukum, nilai akademik, dan etika kebangsaan,” ujar Prof. Masnun.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara pimpinan kampus, Kementerian Agama, serta instansi terkait dalam menciptakan suasana akademik yang sehat dan produktif.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., turut memberikan sambutan. Beliau menegaskan bahwa kebebasan akademik dan hak berekspresi mahasiswa adalah bagian dari proses pembelajaran demokrasi. Namun, ia mengingatkan bahwa setiap ekspresi harus disalurkan melalui cara-cara yang konstitusional, edukatif, dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moderasi beragama.
“Kami mendorong seluruh rektor dan ketua PTKIN untuk membuka ruang dialog yang sehat dan bermakna dengan mahasiswa. Aspirasi boleh disampaikan, tetapi jangan sampai keluar dari nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan yang telah menjadi fondasi kita bersama,” jelas Prof. Sahiron.
Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI, H. Khairunas, S.H., M.H., dalam arahannya menyampaikan pentingnya penguatan sistem pengawasan internal di setiap kampus. Menurutnya, tindakan preventif dan deteksi dini adalah kunci untuk menjaga stabilitas lingkungan kampus dan mencegah terjadinya kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
“Pengawasan bukan berarti membatasi. Namun, ini adalah bentuk tanggung jawab kita bersama dalam menjaga agar kampus tetap menjadi tempat yang damai, aman, dan mendukung pertumbuhan intelektual mahasiswa,” ujar Khairunas.
Ia juga mengingatkan bahwa segala bentuk kegiatan kemahasiswaan harus sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan pimpinan perguruan tinggi wajib memastikan hal tersebut berjalan dengan baik.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., menutup rapat dengan menyampaikan arahan strategis terkait peran PTKIN dalam menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, PTKIN tidak hanya bertugas mencetak intelektual muslim, tetapi juga berperan sebagai pusat pembinaan karakter dan integritas nasional.
“Kampus keagamaan harus menjadi pionir dalam menjaga harmoni sosial dan nilai-nilai Pancasila. Kita ingin mahasiswa kita menjadi agen perubahan, tetapi melalui cara-cara yang konstruktif dan berlandaskan etika keilmuan,” tegas Prof. Suyitno.
Ia mengimbau kepada seluruh pimpinan PTKIN untuk lebih intensif menjalin komunikasi dengan mahasiswa, memahami aspirasi mereka, dan mengedukasi mereka agar tetap berpikir kritis dalam koridor akademik.
Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, beliau menyampailan agenda hari ini sangat penting, yaitu membahas deteksi dini dan rencana aksi Dewan Mahasiswa (Dema) PTKIN, yang akan membantu kita dalam merespons isu-isu yang berkembang di kampus-kampus PTKIN.
“Di IAIN Manado, kami terus mendukung upaya penguatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan mahasiswa. Kami berharap, hasil dari pertemuan ini akan memperkuat kolaborasi antar kampus dan memberikan solusi nyata untuk kemajuan PTKIN di Indonesia.”
Rapat online ini menjadi bagian dari langkah strategis Forum Rektor PTKN bersama Kementerian Agama RI dalam mengelola dinamika kampus secara bijaksana dan antisipatif. Diharapkan seluruh Rektor dan Ketua PTKN dapat menindaklanjuti hasil rapat dengan melakukan pendekatan persuasif dan dialogis kepada mahasiswa, guna menjaga stabilitas kampus dan mendukung terciptanya suasana yang damai menjelang momentum nasional. (FP)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.