Kaprodi Akhwalus Syakhsiyyah IAIN Manado Jadi Presenter di AICIS+ 2025, Angkat Isu Hukum Islam dan Kesetaraan Gender

iainmanado.official — Kepala Program Studi Akhwalus Syakhsiyyah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Syahrul Mubarak Subeitan, M.HI, menjadi salah satu presenter pada ajang internasional Annual International Conference on Islamic Studies Plus (AICIS+) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat. Konferensi yang berlangsung selama dua hari, 29–30 Oktober 2025, ini mengusung tema besar “Islam, Ecotheology, and Technology Transformation: Multidisciplinary Innovations for…

By.

min read

IMG_1993

iainmanado.official — Kepala Program Studi Akhwalus Syakhsiyyah Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ManadoSyahrul Mubarak Subeitan, M.HI, menjadi salah satu presenter pada ajang internasional Annual International Conference on Islamic Studies Plus (AICIS+) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari, 29–30 Oktober 2025, ini mengusung tema besar “Islam, Ecotheology, and Technology Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future.” Ratusan akademisi dan peneliti dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam kegiatan ini, membahas berbagai isu global dari perspektif Islam moderat dan multidisipliner.

Dalam kesempatan tersebut, Syahrul mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul “Bridging Islamic Law and Gender Equality: Judges’ Considerations on Child Custody in Interfaith Families at the Tondano Religious Court.”
Penelitian tersebut mengulas pertimbangan hakim dalam kasus hak asuh anak antaragama di Pengadilan Agama Tondano, serta bagaimana nilai-nilai keadilan gender dapat diharmonisasikan dengan prinsip-prinsip hukum Islam.

“Prinsip keadilan dalam hukum Islam memiliki ruang fleksibilitas yang luas untuk mengakomodasi nilai kesetaraan, khususnya dalam perlindungan terhadap hak anak dan perempuan. Kajian ini berupaya menunjukkan bagaimana hukum Islam dapat beradaptasi dengan konteks sosial tanpa meninggalkan dasar syar’inya,” jelas Syahrul dalam presentasinya.

Kehadiran Syahrul di forum internasional tersebut mendapat apresiasi dari pimpinan IAIN Manado. Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.HI, menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi dosen IAIN Manado dalam forum akademik internasional.

“Keterlibatan dosen kami di AICIS+ menjadi bukti bahwa IAIN Manado aktif dalam wacana keilmuan global. Gagasan tentang hukum Islam yang inklusif dan berkeadilan gender seperti yang disampaikan Pak Syahrul adalah refleksi nyata dari Islam rahmatan lil ‘alamin,” tutur Rektor.

Senada dengan itu, Dekan Fakultas Syariah IAIN Manado, Prof. Dr. Rosdalina, M.Hum., juga memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas partisipasi Syahrul dalam konferensi ini.

“Kami sangat mengapresiasi kiprah Pak Syahrul. Karya dan riset beliau menunjukkan bahwa dosen Fakultas Syariah IAIN Manado siap bersaing di level internasional. Isu yang diangkat sangat relevan dengan tantangan hukum dan keadilan sosial di era modern,” ujar Prof. Rosdalina.

Partisipasi Syahrul dalam AICIS+ 2025 menjadi cerminan komitmen IAIN Manado dalam mengembangkan kajian hukum Islam yang moderat, responsif, dan kontekstual. Fakultas Syariah bertekad untuk terus mendorong sivitas akademika agar aktif berkontribusi dalam forum ilmiah nasional maupun internasional guna memperkuat posisi IAIN Manado sebagai pusat studi Islam yang progresif dan berdaya saing global.(FP)

Tinggalkan Balasan