KOPRI PMII IAIN MANADO GELAR REFLEKSI HARI HAM INTERNASIONAL DISKUSI PUBLIK KAMPUS INKLUSIF: PENYANDANG DISABILITAS BAGAIMANA SEHARUSNYA?

iainmanado.official- Jum’at, 16 Desember 2022. KOPRI PMII IAIN Manado bekerjasama dengan Ketua LP2M gelar Diskusi Publik. Kegiatan tersebut menghadirkan Keynote Speaker, ketua LPPM Dr. Arhanuddin, M.Pd.I., Narasumber I, Andi Dewangga P. Putra, M.Ed seorang Akademisi UNIMA/Pertuni Sulut, Narasumber II, Rektor IAIN Manado, Delmus Puneri Salim, Ph.D., Penanggap I, Theodorus C. Poluan (Ketua Perruni Sulut), Penanggap…

By.

min read

iainmanado.official- Jum’at, 16 Desember 2022. KOPRI PMII IAIN Manado bekerjasama dengan Ketua LP2M gelar Diskusi Publik.

Kegiatan tersebut menghadirkan Keynote Speaker, ketua LPPM Dr. Arhanuddin, M.Pd.I., Narasumber I, Andi Dewangga P. Putra, M.Ed seorang Akademisi UNIMA/Pertuni Sulut, Narasumber II, Rektor IAIN Manado, Delmus Puneri Salim, Ph.D., Penanggap I, Theodorus C. Poluan (Ketua Perruni Sulut), Penanggap II, Chenny Wahani, S.Pd (Ketua HWDI Sulut), Penanggap III, Pdt. Renald Tanamal, S.Th (Ketua PPDFI Komisariat Sulut) danPenanggap IV, Azis Ismail (Ketua ITMI Sulut)

Kegiatan ini juga sebagai silaturahmi dengan penyandang disabilitas dan sekaligus merupakan rangkaian peringatan HAM. LP2M mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Kopri PMII IAIN Manado, di LP2M ada pusat studi gender dan anak namun juga menaungi penyandang disabilitas.

Beliau juga menyampaikan pengantar diskusi bahwa PD sering disebut sebagai kutukan. Jarang seorang Ustadz yang konsen pada pembahasan Disabilitas bahkan jarang di masjid yang menyediakan toilet khusus Penyandang Disabilitas.

Perspektif Penyandang Disabilitas: 1. Secara Religius yang dianggap kutukan 2. Pandangan Medis yang menganggap Penyandang Disabilitas itu sakit 3. Sosial yang kini lebih memebrikan kesan positif seperti banyak tempat yang ramah Disabilitas. Inklusi dilibatkan berusaha melibatkan siapa saja tidak mengkotakan atau mngeluarkan, menciptakan lingkungan inklusif itu harus dengan memberikan akses lingkungan yang sama.

Penyandang Disabilitas juga punya HAM, saya menganggap saya rektor ini karena anak saya disabilitas, jadi Disabilitas itu bukanlah kutukan. Nasib saya baik karena anak saya, bagaimanapun manusia di dunia punya hak, kebanyakan kita itu banyak menilai orang lain namun jarang menilai diri sendiri. Penyandang Disabilitas sering menorehkan prestasi nasional, yang penting diberikan kesempatan sama, dirg PD tdk berprestasi, di IAIN Manado atau kementerian berhak juga menjadi pegawai. Gedung akan direhab untuk ramah Disabilitas, ada mahasiswa semester 1 difable mendapatkan KIP, Rektor akan berikan beasiswa KIP untuk PD di IAIN Manado pada Tahun depan saat PMB. (Adm/AF)