FTIK IAIN SELENGGARAKAN KULIAH PAKAR BARENG KEMENDIKBUDRISTEK

Iainmanado.official-Jum`at (06/01/2023). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan selenggarakan Kuliah Pakar dengan menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Kemendibudristek yakni Anindito Aditomo. Kuliah pakar diselenggarakan Jum`at 06/01/2023 di Aula Rektorat IAIN Manado yang dimulai dari pukul 13.30 hingga pukul 16.00 waktu setempat. Kepesertaan hadir dari kalangan Dosen, Guru, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa IAIN…

By.

min read

Iainmanado.official-Jum`at (06/01/2023). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan selenggarakan Kuliah Pakar dengan menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Kemendibudristek yakni Anindito Aditomo.

Kuliah pakar diselenggarakan Jum`at 06/01/2023 di Aula Rektorat IAIN Manado yang dimulai dari pukul 13.30 hingga pukul 16.00 waktu setempat. Kepesertaan hadir dari kalangan Dosen, Guru, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa IAIN Manado dengan kisaran mencapai 60-an peserta. Kuliah Pakar ini mengambil tema “Kurikulum dan Asesmen dalam Merdeka Belajar”.

Rektor IAIN Manado Delmus P. Salim dalam sambutan pembukaan dalam kuliah pakar ini menyampaikan bahwasanya kegiatan ini menjadi penting bagi kita kalangan stakeholder hingga pemerhati dunia pendidikan. “Hadirnya tagline Merdeka Belajar dan dengan segala diskusinya seputar kurikulum dalam dunia pendidikan kini IAIN Manado coba hadirkan salah satu tim perumus dari kementerian yang membidangi pendidikan, silahkan bapak ibu peserta bisa bertanya se-detail mungkin” Ucap Rektor.

Rektor IAIN Manado juga menjadi moderator atau pemandu kuliah dari Anindito Aditomo. Sapaan Akrab “Mas Nito” menyampaikan bahwasanya sejatinya hadirnya istilah “Kurikulum Merdeka” ingin mengantarkan beragam cara untuk bisa berinovasi dalam dunia pendidikan atau sekolah. Lanjut narasumber juga menjelaskan berdasarkan data di lapangan bahwasanya masih terjadi kesenjangan hasil belajar khususnya dalam dunia literasi dari berbagai daerah. Pemerintah juga dengan membawa tagline “Profil Pancasila” yang terdiri dari 6 karakter khusus sejatinya menghantarkan pelajar Indonesia untuk bisa kompeten, berkarakter dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Beberapa pertanyaan dalam suasana diskusi di mana mempersoalkan tolak ukur pencapaian karakter hingga relevansi penilaian (KKM belajar) administrasi yang seakan-akan menjadi penilaian simbolitas bagi peserta didik. Pemerintah lewat kementerian bidang Pendidikan tentu dengan serangkaian kebijakan mencoba menata kembali hal-hal teknis agar untuk bisa disesuaikan pedoman terbaru. Menurut Mas Nino kedepannya penilaian yang bersifat angka akan dihilangkan karena angka tidak bisa mewakili penilaian terhadap siswa. Kini pemerintah lebih menekankan konsep penilaian yang bercirikan khusus pada penilaian karakter, dan Pendidik pada umumnya dengan kemajuan zaman seharusnya selalu banyak belajar dan memodifikasi model dan strategi dalam kegiatan pembelajaran. (Adm/AA)