Warek I IAIN Manado Menjadi Narasumber dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Penyempurnaan Peta Jalan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila

Manado, 2 November 2023 – Hari ini, Warek I IAIN Manado, Dr. Edi Gunawan, M.H.I, menjadi narasumber utama pada diskusi kelompok terpumpun yang membahas penyempurnaan peta jalan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP). Diskusi ini diadakan di BW Lagoon Hotel dan diselenggarakan oleh BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Turut hadir dalam diskusi tersebut, Nampak Nur Allan…

By.

min read

Manado, 2 November 2023 – Hari ini, Warek I IAIN Manado, Dr. Edi Gunawan, M.H.I, menjadi narasumber utama pada diskusi kelompok terpumpun yang membahas penyempurnaan peta jalan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP). Diskusi ini diadakan di BW Lagoon Hotel dan diselenggarakan oleh BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Turut hadir dalam diskusi tersebut, Nampak Nur Allan Lasido, M.A, selaku dosen tetap IAIN, dan Anis Fitrohatin, M.Pd, selaku Pranata Humas.

Dalam diskusi tersebut, Dr. Edi Gunawan memberikan sejumlah masukan yang berfokus pada peta jalan Diklat PIP. Dia menyoroti beberapa aspek kunci dalam Draf Cetak Biru Diklat PIP, terutama Bab I Pendahuluan, Bab II Cetak Biru Sistem Pendidikan Dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila, dan Bab III Peta Jalan Pendidikan Dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila. Salah satu poin penting yang disampaikan Dr. Edi Gunawan adalah perlunya mempertimbangkan moderasi beragama sesuai dengan Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024. Moderasi beragama menjadi salah satu arah kebijakan negara untuk mengokohkan toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial.

 

Selain itu, diskusi juga membahas target sasaran yang akan diprioritaskan untuk mengikuti atau memperoleh Diklat PIP. Target ini meliputi ASN milenial, generasi Y, dan generasi Z, serta anggota TNI, POLRI, dan lainnya. Dr. Edi Gunawan memberikan masukan agar target awal tersebut dikurangi terlebih dahulu. Ia mengingatkan bahwa Diklat PIP masih dalam tahap awal, belum ada lembaga yang terakreditasi, dan tahun depan akan memasuki tahun Pemilu, sehingga anggaran harus disesuaikan. Draf cetak biru masih bisa direvisi, dan kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah mungkin belum menganggarkan Diklat PIP, sehingga target sasaran diperkirakan belum bisa maksimal.

Nampak Nur Allan Lasido, M.A, memberikan tambahan masukan dengan menekankan pentingnya memprioritaskan tokoh agama dalam Diklat PIP. Tokoh agama, yang sering berinteraksi langsung dengan masyarakat, perlu memahami dengan baik ideologi Pancasila. Jika tokoh agama memiliki pemahaman yang kuat tentang ideologi ini, maka masyarakat dapat merasakan dampak positif dari hal tersebut.

Diskusi ini membuktikan komitmen untuk menyempurnakan Diklat PIP guna mencapai sasaran yang lebih realistis dan efektif. Para peserta berharap bahwa kolaborasi antara berbagai lembaga, kementerian, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mencapai tujuan dalam pembinaan ideologi Pancasila. (Adm/AF)

Tinggalkan Balasan