iainmanado.official-IAIN Manado menerima kunjungan silaturahmi dan audiensi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat yang dipimpin oleh Kolonel Sus Dr. H. Harianto, M.Pd. Kunjungan ini didampingi oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Utara, Max Togas, M.H bersama jajarannya. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang Rektor IAIN Manado dan diterima langsung oleh Pelaksana Harian (Plh.) Rektor IAIN Manado, Dr. Salma, M.H.I, bersama Wakil Rektor I, Dr. Edi Gunawan, M.H.I, serta Wakil Rektor III, Dr. Mastang Ambo Baba, M.Ag
Dalam audiensi ini, BNPT dan FKPT Sulawesi Utara membahas isu penting terkait pencegahan terorisme di lingkungan perguruan tinggi. Kolonel Sus Dr. H. Harianto menekankan pentingnya peran kampus dalam mencegah radikalisme sejak dini. Ia menjelaskan bahwa tindakan terorisme adalah musuh negara, dan perguruan tinggi harus menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan sikap toleransi, moderasi, dan anti kekerasan di kalangan mahasiswa.
“Radikalisme harus dicegah sejak dini, dan di perguruan tinggi, ini harus dimulai sejak mahasiswa baru memasuki dunia kampus,” tegas Kolonel Harianto.
Wakil Rektor I IAIN Manado, Dr. Edi Gunawan, M.H.I, menyambut baik gagasan ini dan menyatakan bahwa hal tersebut selaras dengan visi kampus. “Visi kami adalah menjadi Perguruan Tinggi Islam yang Bermutu Berbasis Masyarakat Multikultural di Asia Tenggara pada tahun 2035. Upaya mencegah radikalisme dan membangun toleransi di lingkungan kampus sangat penting untuk mendukung visi tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Plh. Rektor IAIN Manado, Dr. Salma, M.H.I, menambahkan bahwa IAIN Manado telah berkomitmen dalam mendukung program-program pencegahan radikalisme dan terorisme. “Kami berusaha terus memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa. Kampus harus menjadi tempat yang aman dan damai bagi seluruh warganya,” ungkap Dr. Salma.
Wakil Rektor III, Dr. Mastang Ambo Baba, M.H.I, menambahkan bahwa materi-materi tentang pencegahan intoleransi, radikalisme, serta kekerasan terhadap anak dan perempuan telah disampaikan kepada mahasiswa baru dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). “Materi-materi ini menjadi dasar penting dalam membentuk mahasiswa yang sadar akan pentingnya menjaga perdamaian dan anti kekerasan sejak mereka pertama kali masuk kampus,” jelasnya.
Kunjungan BNPT dan FKPT Sulut ini diharapkan akan semakin memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga negara dalam upaya bersama melawan radikalisme dan terorisme demi menjaga keutuhan bangsa dan negara. (Adm/AF)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.