Apel Hari Santri Nasional di IAIN Manado: Mengenang Perjuangan Santri untuk Kemerdekaan Indonesia

iainmanado.official-IAIN Manado menggelar Apel Peringatan Hari Santri Nasional di halaman Rektorat pada Selasa pagi (22/10). Apel ini dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat IAIN Manado, mulai dari para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, Direktur Pascasarjana, para Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Unit, para Wakil Dekan, para Kepala Bagian, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi, para tenaga…

By.

min read

WhatsApp Image 2024-10-22 at 08.01.53

iainmanado.official-IAIN Manado menggelar Apel Peringatan Hari Santri Nasional di halaman Rektorat pada Selasa pagi (22/10). Apel ini dihadiri oleh seluruh jajaran pejabat IAIN Manado, mulai dari para Wakil Rektor, Kepala Biro AUAK, Direktur Pascasarjana, para Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Unit, para Wakil Dekan, para Kepala Bagian, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi, para tenaga fungsional (JFT), tenaga administrasi (JFU), serta pegawai ASN maupun non-ASN.

Rektor IAIN Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I, bertindak sebagai pembina apel. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pesan Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya mengenang perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Setiap tanggal 22 Oktober, kita memperingati Hari Santri untuk mengenang dan meneladani para santri yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat, kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap penjajah. Sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, semangat perjuangan membara di dada para santri dan masyarakat umum. Mereka terus melawan tanpa rasa takut hingga puncaknya pada 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” ungkap Prof. Ahmad Rajafi, mengutip amanat Menteri Agama.

Prof. Ahmad Rajafi menambahkan bahwa tema Hari Santri Nasional tahun ini, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, merefleksikan pentingnya melanjutkan semangat perjuangan para santri dalam menghadapi tantangan zaman.

“Semangat juang para santri tidak hanya berhenti pada perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi juga dalam memajukan bangsa di masa kini dan masa depan. Sebagai generasi penerus, kita harus menyambung juang dengan terus memperkuat pendidikan, memperkokoh persatuan, dan berinovasi untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Acara apel berlangsung khidmat dengan penuh semangat kebangsaan, ditutup dengan doa bersama demi keberlanjutan perjuangan bangsa dan peran santri dalam pembangunan Indonesia. (Adm/AF)

Tinggalkan Balasan