iainmanado.official-Sehubungan dengan pembatalan kegiatan bedah buku berjudul “Menyingkap Tabir Kebenaran Ahmadiyah” yang semula dijadwalkan pada 2 Juni 2025 di Aula IAIN Manado, yang menyebabkan munculnya pemberitaan negatif terhadap IAIN Manado, maka dengan ini kami menyampaikan klarifikasi berikut untuk meluruskan informasi yang beredar di publik:
Kronologi Peristiwa yaitu
Kegiatan bedah buku ini diinisiasi oleh Gusdurian IAIN Manado bekerja sama dengan Rumah Moderasi Beragama (RMB) IAIN Manado.
Penulis buku, Dr. Samsi Pomalingo, adalah alumni IAIN Manado.
Persetujuan Pemakaian Tempat
Rektor IAIN Manado memberikan izin penggunaan fasilitas kampus dengan syarat menghadirkan narasumber pembanding dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Surat Keberatan dari MUI
Pada Minggu sore, 1 Juni 2025, Rektor IAIN Manado menerima dua surat keberatan dari MUI Kota Manado No. A-17/MUI-SULUT/V/2025 dan MUI Provinsi Sulawesi Utara dengan No. A-17/MUI-SULUT/V/2025 tertanggal 1 Juni 2025.
Surat tersebut menyampaikan permintaan agar kegiatan dibatalkan dengan merujuk pada SKB 3 Menteri dan Fatwa MUI terkait Ahmadiyah.
Keputusan Pembatalan Kegiatan
Menindaklanjuti surat tersebut, Rektor mengadakan rapat pimpinan dan memutuskan untuk membatalkan kegiatan guna menjaga kondusivitas kampus.
Keputusan kegiatan bedah buku untuk tidak dilaksanakan di IAIN Manado semata-mata untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus, tanpa mengurangi semangat kebebasan akademik yang kami junjung tinggi.
IAIN Manado tetap berkomitmen sebagai kampus terbuka yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi corong Moderasi Beragama melalui misinya sebagai Kampus Multikultural.
Keputusan pembatalan kegiatan ini diambil semata-mata untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus, tanpa mengurangi semangat kebebasan akademik yang kami junjung tinggi, berdasar pada kaidah Fiqih Darul mafasid muqaddam
ala jalbil mashalih, mencegah keburukan harus didahulukan dari pada menciptakan kemaslahatan.
Kami mengajak seluruh civitas akademika dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga marwah IAIN Manado, dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati, kita dapat menciptakan suasana kampus yang kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dialog yang konstruktif. (Humas)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.