Rektor IAIN Manado Imami Sholat Berjamaah, Menag RI Tekankan Masjid sebagai Pusat Pemberdayaan Umat pada Kuliah Subuh di Masjid Awwal Fathul Mubien

iainmanado.official-Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I., mengimami Sholat Subuh berjamaah di Masjid Awwal Fathul Mubien Manado, Kamis (25/12/2025). Kegiatan ini dirangkaikan dengan kuliah subuh dan sholat berjamaah bersama Menteri Agama Republik Indonesia. Sholat Subuh berjamaah tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., bersama Sekretaris…

By.

min read

IMG_2448

iainmanado.official-Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, Prof. Dr. Ahmad Rajafi, M.H.I., mengimami Sholat Subuh berjamaah di Masjid Awwal Fathul Mubien Manado, Kamis (25/12/2025). Kegiatan ini dirangkaikan dengan kuliah subuh dan sholat berjamaah bersama Menteri Agama Republik Indonesia.

Sholat Subuh berjamaah tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI. Turut hadir pula jamaah Masjid Awwal Fathul Mubien, jajaran civitas akademika IAIN Manado, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, perwakilan organisasi kemasyarakatan, serta mahasiswa Ma’had IAIN Manado.

Usai pelaksanaan sholat Subuh, doa dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, H. Ulyas Taha, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Agama RI yang telah meluangkan waktu untuk melaksanakan sholat berjamaah dan kuliah subuh di tengah padatnya agenda kunjungan kerja di Sulawesi Utara.

“Kehadiran Bapak Menteri Agama untuk sholat berjamaah dan kuliah subuh bersama masyarakat menjadi energi spiritual dan teladan yang sangat berharga bagi umat,” ujar H. Ulyas Taha.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Wilayah Sulawesi Utara, sebagai upaya penguatan peran imam masjid dalam pembinaan umat dan masyarakat.

Dalam kuliah subuhnya, Menteri Agama RI Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., menyampaikan refleksi mendalam tentang peran strategis seorang imam. Menurutnya, imam bukan sekadar pemimpin sholat, tetapi teladan bagi masyarakat yang memiliki misi produktif dan amanah, serta bertugas mentransformasikan komunitas menjadi umat yang terikat oleh nilai-nilai keimanan dan kebersamaan.

“Tidak semua komunitas dapat disebut umat. Umat adalah ikatan yang dibangun atas nilai spiritual dan tanggung jawab bersama,” tegas Menag.

Menag juga mengulas makna masjid yang berasal dari kata sajada atau sujud, yakni penyerahan diri secara total kepada Allah SWT. Ia mencontohkan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW yang menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat, tempat musyawarah, balai pertemuan, rumah sakit bagi korban perang, pusat pendidikan, hingga balai keterampilan.

Dalam paparannya, Menag turut mengingatkan makna panggilan adzan hayya ‘alal falah sebagai ajakan menuju keberuntungan yang patut disyukuri dan direnungi. Ia juga menyinggung sejarah kejayaan Islam selama kurang lebih 800 tahun di Spanyol, serta fungsi menara masjid pada masa Nabi yang tidak hanya untuk adzan, tetapi juga untuk memantau kondisi sosial masyarakat.

Menutup tausiyahnya, Menteri Agama menegaskan bahwa seluruh bumi adalah tempat sujud, dan masjid harus dijaga kesuciannya, baik secara fisik maupun moral. “Jangan kotori masjid dengan ghibah, mencuri, dan perbuatan yang merusak nilai-nilai kesucian,” pesannya.

Kegiatan sholat Subuh berjamaah dan kuliah subuh ini menjadi momentum penguatan spiritual, moderasi beragama, serta peran masjid sebagai pusat pembinaan umat di Sulawesi Utara. (AF)

Tinggalkan Balasan