PEMBUKAAN KONGRES MAHASISWA IAIN MANADO KE-VII, REKTOR TEGASKAN ARTI KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN

iainmanado.official-Jum`at (14/01/2022). Kongres mahasiswa IAIN Manado ke VII dilaksanakan di Aula Rektorat dengan menghadirkan unsur Senat, Dema, dan Sema dari Institut, Dema dan Sema Fakultas, HMPS dari 4 Fakultas, hingga Ormawa Mapala, Racana, LDK, Kopma, dan LPM.Sherina selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak, baik kampus, Senat, Dema, Sema, HMPS, hingga ormawa yang…

By.

min read

iainmanado.official-Jum`at (14/01/2022). Kongres mahasiswa IAIN Manado ke VII dilaksanakan di Aula Rektorat dengan menghadirkan unsur Senat, Dema, dan Sema dari Institut, Dema dan Sema Fakultas, HMPS dari 4 Fakultas, hingga Ormawa Mapala, Racana, LDK, Kopma, dan LPM.
Sherina selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak, baik kampus, Senat, Dema, Sema, HMPS, hingga ormawa yang sudah mensukseskan acara ini. Dalam laporan kepanitiaan, Sherina mengutarakan kegiatan ini dibiayai dari dana DIPA-Kampus.
Kegiatan Kongres ini dilaksanakan sebagai agenda rutinitas tahunan dalam melatih kepemimpinan mahasiswa dalam skala kecil, yakni kampus. Kampus merupakan miniature kecil dari sebuah negara (birokasi pemerintah).
Ketua Sema Institut, Rizki Muhammad dalam sambutannya mencoba menggambarkan dinamika keorganisasian dalam kampus. Pertentangan dari berbagai lembaga, bentrokan waktu kegiatan antar unit, hingga isu-isu sensitif dalam kepemimpinan mahasiswa di kampus. “Jika ada isu, ketua Sema ditunggangi, maka pada forum ini mari coba kita bicarakan baik-baik”, ujar Rizki. Ketua Sema juga mengajak semua unsur yang hadir dalam pembukaan ini agar mengikuti semua proses khususnya dalam rapat-rapat pleno. “Semua proses kegiatan, dari pembukaan hingga proses persidangan-pleno sudah sesuai dengan landasan konstitusi”, jelas Ketua Sema.
Rektor IAIN Manado, Delmus P. salim hadir sebagai juru kunci sambutan sekaligus membuka kongres mahasiswa ke-VII. Rektor berpesan kepada seluruh elemen organisasi mahasiswa yang berada di kampus hendaknya selalu mengutamakan nilai-nilai kejujuran dan kedisiplinan. “Mahasiswa bisa mengawali nilai kejujuran dalam organisasi dengan memilih pemimpin” ujar Rektor. Rektor menjelaskan lebih lanjut, jika dalam memilih pemimpin hendaklah tidak melihat dari warna (red. Gerakan Mahasiswa tertentu) melainkan dari kualitas dan kapasitas. “Di sinilah nilai kejujuran mahasiswa diuji, apakah memilih pemimpin berdasarkan warna, suku, pertemanan semata atau lebih kepada kualitas-kapasitas” ujar Rektor. “Salah satu pemimpin sekarang tidak memiliki kecakapan (red. skill) karena banyak dipilih hanya berdasarkan kepentingan tertentu, baik itu warna Gerakan atau hal lainnya, dan ini banyak terjadi di berbagai sektor pemerintahan”, lanjut Rektor.
Selain dalam hal kejujuran, aspek penting lainnya adalah kedisiplinan. Rektor menyampaikan sesuatu yang mutlak dalam membentuk kedisiplinan adalah diawali dengan niat yang baik. Niat akan mempengaruhi segala ucapan dan perbuatan pelaku organisasi, baik itu ketua atau anggota lainnya. “niat akan membentuk prinsip kerorganisasian yang kuat, seperti keterbukaan/tranparansi dan bijaksana dalam merumuskan komposisi struktur” ungkap Rektor. “Niat menjadi pemimpin, bekerjasama dalam kebaikan, dilatih sejak kalian melibatkan diri sebagai organsasi mahasiswa sekarang, dan hal ini akan berdampak positif untuk diri kalian 10 sampai 20 tahun ke depan”, tutup Rektor. (Adm/AA)

Tinggalkan Balasan