,

RAPAT KERJA IAIN MANADO TAHUN 2022, DARI EVALUASI KINERJA HINGGA PESAN UNTUK KAMPUS PERADABAN

Iainmanado.official-Senin (28/03/2022). Hotel UIN Alauddin Makassar dipilih menjadi salah satu tempat pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) IAIN Manado pada 27-30 Maret 2022. Pemateri utama Raker IAIN Manado adalah Rektor UIN Alauddin, Prof. Dr. Hamdan Juhanis, MA, Ph.D dan Kasubdit Perencanaan Penyusunan Anggaran Kementerian Agama, Novardi S.Kom. Delmus, selaku Rektor IAIN Manado dalam sambutan pembukaan Raker menyampaikan…

By.

min read

Iainmanado.official-Senin (28/03/2022). Hotel UIN Alauddin Makassar dipilih menjadi salah satu tempat pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) IAIN Manado pada 27-30 Maret 2022. Pemateri utama Raker IAIN Manado adalah Rektor UIN Alauddin, Prof. Dr. Hamdan Juhanis, MA, Ph.D dan Kasubdit Perencanaan Penyusunan Anggaran Kementerian Agama, Novardi S.Kom.

Delmus, selaku Rektor IAIN Manado dalam sambutan pembukaan Raker menyampaikan bahwasanya momentum Raker konsep kemajuan IAIN Manado dipikirkan secara bersama dalam satu persepsi, kalua pun ada perbedaan sebagai sebuah dinamika hendaknya ditanggapi secara positif. “Raker yang dilaksanakan di Kampus UIN Alauddin Makassar yang merupakan “kampus persemakmuran” hal ini sebagai turunan kebijakan Kementerian Agama untuk melaksanakan agenda kegiatan luar masih dalam satuan kerja. Pemilihan lokasi di UIN Alauddin Makassar bisa dijadikan pelajaran penting sebagai bentuk perubahan kampus, karena kedepannya IAIN Manado juga akan bertransformasi menjadi UIN Manado”, tegas Delmus.

Sambutan dan sekaligus pembukaan Raker IAIN Manado tahun 2022 yang dilaksanakan di Hotel UIN Alauddin Makassar, 27-30 Maret 2022

Pada pemateri pertama yang disampaikan Hamdan banyak menyampaikan landscape perkembangan kampus UIN Alauddin Makassar, dimulai jadi jumlah prodi, data dosen hingga menyampaikan tagline kampus asri. Secara detail Hamdan banyak menjelaskan konsep utama dari “Kampus Asri” di mana UIN Alauddin Makassar akan menjadi rule model kampus peradaban yang berada di wilayah kopertais VIII. Kampus peradaban harus memunculkan satu identitas khusus agar mudah dikenal masyarakat (publik), dan kini menurut Hamdan, kampus UIN Alauddin Makassar sudah bisa bersaing dengan Unhas, dan hal ini satu kesan yang sangat positif. Hamdan juga banyak menyinggung soal hal-hal teknis dalam kemajuan kampus, seperti upaya percepatan dan improvisasi dalam akreditas kampus, pengelolaan jurnal, hingga konsep transtelektual-“intelektual organik”. “Kampus hendaknya memberikan prioritas kepada prodi ketika masuk musim akreditasi, bahkan rektor sesekali harus jalan-jalan melihat langsung proses penyusunan berkas hingga dukungan terhadap operasionalisasi. Rumah Jurnal pun penting untuk dipikirkan, andai bisa diusulkan ke pusat perlu adanya Pusat Pengembangan Jurnal sebagai bentuk keseriusan kampus dalam ruang akademik. Hal ini juga sebagai pendukung terbentuknya Transtelektual atau intelektual organik dalam kampus, di mana cara berifikir para stakeholder kampus harus visioner” jelas Hamdan.

Pada hari berikutnya, pembicara melibatkan dari Kasubdit Perencanaan dan Penyusunan Anggaran dari Kementerian Agama yang diisi oleh Novardi. Secara umum pada materi ini, novardi mencoba menjelaskan dengan beberapa kebijakan penyusunan hingga distribusi (PNBP-BOPTN-Rupiah Murni) anggaran, kerangka acuan kerja, RAB, hingga proses implementasi TOR/KAK dan RAB. Suasana forum menjadi menarik dengan beberapa respon atau sanggahan dari peserta raker. Direktur Pascasarjana, Nasruddin Yusuf menanyakan potensi pengalokasian anggaran yang berdampak pada pelibatan pemberdayaan dosen. Hal ini juga diperkuat dengan statement dari Marwan Razaq, selaku Kepala Biro AUAK IAIN Manado di mana ia menguraikan seputar anggaran merupakan berbasis kinerja dan terlihat outout kinerjanya.

Novardi menjelaskan bahwasanya banyak sekali potensi anggaran dalam pemberdayaan dosen, salah satunya kampus hendak menjalin kerjasama dengan intansi lain dan dilibatkan baik dalam hal penelitian, narasumber atau lainnya. Hal lain juga yang ditekankan oleh Novardi adalah laporan pertanggung jawaban harus tepat waktu, karena pencairan anggaran ditentukan oleh LPJ yang masuk. Dalam hal ini Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) bisa mendampingi perencanaan atau analis keuangan sebagai bahan kolaborasi penyusunan hingga eksekusi anggaran. Fitri Latif selaku SPI IAIN Manado banyak melaporkan progress report kinerja internal khususnya dalam nenyoroti LPJ kegiatan kampus. Bahkan Fitri latif sudah melapokan ke Rektor siapa saja yang sudah memasukkan LPJ tahun lalu dan yang belum yang sekiranya ini menjadi bahan evaluasi untuk prioritas anggaran kedepannya.

Raker dilanjutkan dengan Sidang Pleno Komisi yang terdiri dari tiga komisi, yang membahas tentang Akademika dan Pengembangan Lembaga (Komisi I), Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (Komisi II), serta Kemahasiswaan dan Kerjamasa (Komisi III). Sidang Pleno Komisi tentu dimulai dari pembahasan, perumusan hingga pemaparan hasil yang menghasilkan beberapa rekomendasi untuk kemajuan IAIN Kedepannya.

Secara umum substansi dari pelaksanaan Raker ini tentu bagian dari evaluasi kinerja kampus IAIN Manado. Delmus menguraikan sewaktu pembukaan, salah satu alasan memilih UIN Alauddin Makassar sebagai pelaksanaan Raker adalah bisa memberikan contoh tantangan wajah kampus ke depannya, salah satunya tagline dari UIN Alauddin Makassar adalah wajah kampus Peradaban yang salah satunya menghadirkan narasi nilai keasrian.

 

Di sela-sela aktifitas Raker, Rektor UIN Alauddin mengajak seluruh peserta Raker untuk jogging kelilingi sekitaran kampus sembari berniat untuk kesehatan fisik sekaligus mempresentasikan real time perkembangan UIN Alauddin Makassar. (Adm/AA)

Tinggalkan Balasan